MARGOYOSO - Dari angka stunting tertinggi di kecamatan, hingga angka stunting turun drastis. Serta bidan desa Margoyoso mendapatkan penghargaan kategori “Bidan Desa Paling Inovatif Dalam Silang Stunting”.
Pada tahun 2022 lalu, Desa Margoyoso sempat mendapat angka stunting tertinggi di Kecamatan Salaman dengan jumlah 56 anak. Kondisi ini menjadi tantangan desa untuk menurunkan angka stunting. Tentu membuat banyak pihak prihatin, terutama Bidan Desa Yohana Ratri Ukastari, Ketua PKK Asri Mulati, Para Kader Kesehatan dan Kepala Desa Adi Daya.
Dalam kondisi ini, bersama - sama mencari solusi menurunkan angka dengan cepat. Awalnya, hasil musyawarah mencoba memberikan bantuan dari Dana Desa sebesar Rp. 5000. Setelah evaluasi kurang lebih 1 bulan, ternyata perubahan penurunan angka stunting belum berarti dan belum terlihat.
Bidan Yohana kembali mencari solusi bersama Asri Mulati dan Bariah, Pengurus PKK Kecamatan dan Isminah, Ketua Kader Pembangunan Manusia (KPM). Hasil diskusi itu munculah terobosan mengajak donatur dalam upayanya pemenuhan gizi, yaitu berbentuk sumbangan. Terkumpulah uang dari donatur untuk dapat membeli telur dan vitamin balita.
“Selain telur, vitamin balita juga sangat dibutuhkan karena ada yang sangat kurang berat badan, sudah masuk dalam kategori gizi buruk. Akhirnya solusi ini dapat menurun drastis 19 anak dari 56 menjadi 37 anak saat itu,” jelas Yohana.
Dalam tahun 2023 kader kesehatan tetap menjalani kebijakan diambil dari Dana Desa, yang dinaikkan menjadi Rp. 10.000 untuk peranak, tanpa menggunakan donasi. Angka ini terus turun baik diakhir tahun, tercatat sebanyak 30 anak. Memasuki ditahun 2025 jumlah stunting turun lagi berada dianggka 28 anak.
Karena penurunan dratis ini Yohana mendapat penghargaan kategori “Bidan Desa Paling Inovatif Dalam Silang Stunting”. Penghargaan diserahkan di kecamatan oleh Camat Salaman Imam Wisnu Kusuma pada tahun 2023.
Dengan penghargaan ini membuat desa Margoyoso bangga, tapi tidak membuat perjuangan berhenti sampai disini. Pada tahun 2024, Kades Margoyoso terus mensupport melalui Dana Desa untuk penanganan stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Ketua KPM Desa Margoyoso Isminah menjelaskan bahwa, usaha penurunan angka stunting dengan PMT. “Usaha penurunan ini dengan program PMT, pendampingan, dan pemantauan secara berkala. Untuk PMT sumbernya dari Dana Desa yang diberikan selama 90 hari secara continue, ada juga dukungan dari Puskesmas dan swadaya,”jelasnya.
"Persoalan stunting masuk dalam penanganan program prioritas mulai dari Pemerintah Pusat hingga Pemdes Margoyoso. Maka dari itu, ini persoalan bersama dan harus diselesaikan secara bersama," kata kades. (Hanifah Putri)
BACA BERITA LAINNYA
CAMAT RESMIKAN GEDUNG POSYANDU MENTARI TLOGOSARI
SOSIALISASI DESA MARGOYOSO SEBAGAI DESA ANTI KORUPSI
https://desamargoyoso.magelangkab.go.id/First/detail_artikel/142